Bupati Sidoarjo dan Ketua DPRD Memaparkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo di Hadapan Tim Panelis KLHK

Kabupaten Sidoarjo untuk pertama kalinya menjadi nominasi penerima penghargaan “Nirwasita Tantra” Tahun 2019. Prestasi ini diraih setelah Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2018 lolos penilaian tahap 1 dan tahap 2 menyisihkan beberapa kabupaten yang mengumpulkan DIKPLHD di Tingkat Nasional. Sidoarjo masuk peringkat kedua dari 4 Dokumen IKPLHD terbaik kategori Kabupaten Besar untuk mengikuti tahapan diskusi panel penjurian terhadap dokumen. 

Jum’at, 30 Agustus 2019 - Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M.Hum bersama Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Usman, M.Kes berkesempatan mengikuti Wawancara terhadap Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo di depan Tim panelis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Ruang Rimbawan II Gedung Manggala Wanabakti. Didampingi Plh. Kepala DLHK, beberapa Kepala OPD terkait dan beberapa Staf DLHK dengan percaya diri paparkan pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan sesuai dengan komitmen kepemimpinannya selama ini.

Dalam kesempatan ini, Bapak H. Saiful Ilah, SH, M.Hum selaku Kepala Daerah menyampaikan komitmen Kabupaten Sidoarjo dalam merespon dan mengelola isu-isu lingkungan hidup utamanya isu lingkungan hidup yang menjadi prioritas saat ini. Lebih detailnya Beliau menjelaskan inovasi-inovasi yang telah dilakukan dalam hal Optimalisasi Sistem Pengelolaan Perkotaan (Pengelolaan sampah, sanitasi dan Limbah B3), Optimalisasi Pengendalian Kualitas Air, Optimalisasi Pengelolaan Tata Guna Lahan yang Berwawasan Lingkungan, Optimalisasi Pengendalian Kualitas Udara dan Optimalisasi Penanganan untuk Meminimalisir Resiko Bencana.

Bupati Sidoarjo juga menyampaikan komitmennya dalam bencana lumpur sidoarjo serta alasannya mengapa lumpur sidoarjo tidak diangkat secagai isu prioritas lingkungan hidup. Sejak kepemimpinan saya tahun 2006 menjadi Wakil Bupati Sidoarjo bahwa dampak bencana lumpur sidoarjo makin tahun berangsur-angsur membaik dan sudah menjadi kewenangan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) dalam penanganannya. “Bahkan endapan-endapan lumpur yang dikeluarkan tidak lagi dibuang ke sungai namun dialirkan ke daerah Jabon yang saat ini telah terbentuk mangrove-mangrove yang terkenal dengan sebutan Pulau LUSI (Lumpur Sidoarjo)”, ungkapnya dengan nada semangat. Itulah alasannya mengapa bencana lumpur sidoarjo tidak menjadi isu prioritas lingkungan hidup di Kabupaten Sidoarjo karena memang sudah berangsur membaik dan kewenangan untuk merespon atau menanggulangi ada di tangan pusat.

Bapak H. Usman, M.Kes. menyampaikan kepada tim panelis bahwa dari pihak DPRD akan selalu mendukung dalam persetujuan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang diajukan Bupati, utamanya Anggaran dalam Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain itu, dalam kesempatan ini para kepala OPD menunjukkan kerjasama yang baik dan komitmennya untuk meraih penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2019 dibuktikan dengan penjelasan dan pernyataan para OPD dalam membantu melengkapi penjelasan Bupati Sidoarjo dalam menjawan pertanyan-pertanyaan dari Dewan Juri. Para Juri Tim Panelis memberikan apresiasi kepada Kabupaten Sidoarjo atas komitmennya untuk terus memperbaiki kualitas Dokumen IKPLHD nya dan terus mengembangkan inovasi pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya sehingga pada akhirnya mampu menembus dan lolos masuk sampai tahap seleksi akhir wawancara ini.

Ditanya tentang peluang Kabupaten Sidoarjo meraih penghargaan “Nirwasita Tantra” atau bahkan sampai ke penghargaan individu Green Leadership, kita Optimis dan yang lebih penting adalah program-program kebijakan dalam mengelola lingkungan hidup ke depannya harus lebih baik dan inovatif lagi sesuai dengan visi Kabupaten Sidoarjo yang Inovatif, Sejahtera, Mandiri dan Berkelanjutan.