DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN
Kabupaten Sidoarjo

DLHK Sidoarjo dan Aisyiyah Muhammadiyah Berkolaborasi dalam Gerakan Sosialisasi Lingkungan

  • 11 November 2025
  • 93 kali

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong peran serta masyarakat, khususnya perempuan, dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Melalui kegiatan sosialisasi bertema “Perempuan Berdaya, Lingkungan Terjaga: Bersama Hijaukan Sidoarjo”, DLHK berkolaborasi dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Muhammadiyah Sidoarjo untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi perempuan dalam mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang hijau, bersih, dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 11 November 2025, bertempat di Aula Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Jalan Raya Gelam, Candi, Sidoarjo. Acara diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri atas pengurus Aisyiyah Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo serta perwakilan dari Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau DLHK Sidoarjo. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Tahun 2025 yang digagas oleh DLHK Sidoarjo.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris DLHK Kabupaten Sidoarjo, Bapak Iswadi Pribadi, S.Sos., M.MT., dan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai latar belakang. Salah satunya adalah Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, Achmad Muzayyin, S.Sos.I., yang menyampaikan materi mengenai konsep ekofeminisme—sebuah pandangan yang menekankan keterkaitan erat antara pemberdayaan perempuan dan pelestarian alam. Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa perempuan tidak hanya berperan sebagai penjaga lingkungan rumah tangga, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan sosial menuju pembangunan berkelanjutan. Beliau juga mencontohkan berbagai inisiatif perempuan di sejumlah daerah, seperti pengelolaan lahan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), pelestarian mangrove oleh kelompok perempuan pesisir, serta inovasi energi ramah lingkungan dari lumpur Sidoarjo melalui teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) yang dikembangkan oleh peneliti muda dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Selain itu,  dari Bidang Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau DLHK Sidoarjo Sdr. Annisaa Elok Permatasari, S.P. memaparkan materi mengenai regulasi dan aksi nyata pemerintah daerah dalam upaya penghijauan permukiman. Dalam paparannya dijelaskan bahwa luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik yang dikelola DLHK saat ini telah mencapai lebih dari 30 hektar. Sementara itu, RTH privat masih belum tergarap secara optimal, sehingga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Aksi nyata yang dapat dilakukan masyarakat antara lain menanam pohon buah atau pohon pelindung, tanaman obat keluarga, serta sayuran di halaman rumah. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk menerapkan konsep Rumah Hijau Vertikal (vertical garden) dan membuat sumur resapan atau biopori di pekarangan. Di sisi lain, pengembang dan pelaku industri juga diharapkan berperan aktif dalam penyediaan PSU hijau serta menyerahkan PSU, termasuk RTH, kepada Pemerintah Daerah sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu, Dr. Syamsudduha Syahrorini, S.T., M.T., dari Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo, menyampaikan materi tentang peran Aisyiyah dalam dakwah lingkungan dan gerakan Green Aisyiyah. Beliau menegaskan bahwa menjaga lingkungan merupakan bagian dari amanah keislaman sekaligus bentuk ibadah sosial. Melalui berbagai program seperti bank sampah, urban farming, kampanye hemat air dan energi, serta edukasi daur ulang, Aisyiyah berkomitmen menjadikan rumah tangga muslimah sebagai basis perubahan perilaku ramah lingkungan. Dalam penyampaiannya, Dr. Syamsudduha juga mengajak seluruh peserta untuk menanam pohon dan mengelola sampah rumah tangga sebagai bentuk sedekah oksigen dan tanggung jawab moral terhadap bumi.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, DLHK Sidoarjo dan Aisyiyah Muhammadiyah bersepakat untuk terus memperkuat peran perempuan dalam gerakan lingkungan di tingkat desa dan komunitas. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam menanggulangi berbagai isu lingkungan seperti pengelolaan sampah, penanggulangan banjir, dan berkurangnya ruang hijau.

Kegiatan ditutup dengan seruan bersama “Mari Berdayakan Perempuan, Hijaukan Sidoarjo!” sebagai simbol semangat kebersamaan dan komitmen seluruh pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Sidoarjo. Melalui gerakan ini, DLHK Sidoarjo berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dapat semakin meningkat, sehingga upaya mewujudkan Sidoarjo yang hijau, sehat, dan berkelanjutan dapat terwujud secara nyata.